Search

Selasa, 23 Desember 2008

Sistem NSW pantau impor produk padat karya

JAKARTA: Pemerintah memanfaatkan sistem national single window (NSW) untuk menyaring dan mengawasi arus impor lima produk padat karya, yakni garmen, elektronik, mainan anak, makanan dan minuman, serta alas kaki.
Ketua Tim Pelaksana Teknis NSW Susiwijono Mugiharso mengungkapkan pihaknya menyiapkan sistem pengawasan terhadap impor kelima produk tersebut di pelabuhan dan bandar udara yang sudah menerapkan sistem NSW.

Pintu masuk kelima produk padat karya itu, yakni Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta, Tanjung Emas Semarang, Tanjung Perak Surabaya, Belawan Medan, dan Pelabuhan Makassar. Selain itu, Bandara Soekarno-Hatta Jakarta, Bandara Juanda Surabaya, dan Bandara Sultan Hasanuddin Makassar.

"Saat ini NSW sudah melayani mitra prioritas dan nonprioritas di Pelabuhan Tanjung Priok. Pekan depan, uji coba dilakukan di Bandara Soekarno-Hatta dan importir jalur hijau di Tanjung Priok," ujarnya kepada Bisnis, kemarin.

Dia menjelaskan sistem NSW segera diterapkan di Bandara Soekarno-Hatta, Pelabuhan Tanjung Emas, Tanjung Perak, dan Belawan mulai Desember 2008.

Uji coba sistem termasuk filterisasi lima produk tersebut di Bandara Soekarno-Hatta akan dimulai pekan depan bersamaan dengan pelaksanaan sistem bagi importir jalur hijau di Tanjung Priok.

Ditjen Bea dan Cukai akan mengumpulkan seluruh pemangku kepentingan yang terkait dengan arus impor barang melalui Bandara Soekarno-Hatta, mulai dari importir, ground handling (pelayanan pesawat di darat), hingga pengusaha pengurus jasa kepabeanan (PPJK).

"Sekitar 1.000 pemangku kepentingan akan kami kumpulkan dalam dua hari tersebut untuk memperoleh penjelasan mengenai implementasi tahap ketiga akhir Desember ini," ujarnya.

Cegah produk ilegal

Menteri Perindustrian Fahmi Idris sebelumnya menyatakan pemerintah akan membatasi impor produk padat karya untuk mencegah serbuan produk ilegal dan nonstandar ke pasar domestik yang dikhawatirkan mengancam target pertumbuhan industri 2008 sebesar 5%. (Bisnis, 30 Oktober)

"Dalam menerapkan pengamanan lebih kepada lima komoditas itu, kami juga menunggu surat keputusan Menteri Perdagangan yang diperkirakan keluar dalam waktu dekat berdekatan dengan masa uji coba NSW," tambah Susiwijono.

Ketua Umum Asosiasi Logistik Indonesia Zaldi Masita mengatakan kondisi perekonomian global saat ini membawa dampak negatif terhadap industri lokal karena mendorong impor barang konsumtif.

Oleh Fita Indah Maulani
Sumber :Bisnis Indonesia

0 komentar:

Posting Komentar

Apakah Anda sangat terbantu dengan adanya Blog ini..??